Kamis, 06 Juni 2013

Tiga Tante Girang yang Bejad 2



Hani dan Nita langsung menyambut keempat anak muda itu, dengan gesit mereka melucuti baju mereka satu persatu sehingga keempatnya sekarang sama-sama telanjang bulat, Nita dan Hani berdecak kagum melihat keempat batang kemaluan mereka yang sudah berdiri tegak dan ukurannya hampir sama, tapi yang jelas kepunyaan keempat anak muda ini lebih besar dan panjang daripada kepunyaan Gito cs, dengan bernafsu Hani dan Nita mulai menyerbu keempat batang kemaluan itu, Hani memegang 2 batang begitu juga dengan Nita, lalu mereka mulai menyelomoti kontol-kontol tersebut, yang satu diselomoti dan dikulum-kulum yang satunya dikocok-kocok dan diremas-remas lembut oleh tangan Hani dan Nita.
Gito cs asyik menonton ˜live show™ yang dilakukan oleh Hani dan Nita serta keempat anak muda itu, sementara itu Dewi berpikir tentang mengundang sisa teman-teman Doni untuk datang malam ini, ia mempunyai rencana untuk membuat pesta ulang tahun Doni dirayakan tepat jam 12 malam, lalu ia membisikkan sesuatu ketelinga Doni, dijawab oleh Doni dengan anggukan, kemudian Doni membisikkan sesuatu ketelinga Dewi, Dewi mengangguk dan langsung mengambil HP Doni, Dewi beranjak meninggalkan ruangan menuju ke dapur, di dapur terlihat Dewi sibuk berbicara di HP Doni.
Anto dan Dedi yang saat itu sedang menikmati permainan tangan dan mulut Hani mengimbangi permainan Hani dengan meremas-remas payudara Hani dan memilin-milin puting susunya Hani, Hani menikmati remasan-remasan tangan mereka di kedua payudaranya serta pilinan-pilinan di kedua putingnya, membuat ia semakin bernafsu mengulum-ngulum kedua batang kemaluan Anto dan Dedi, kedua batang kemaluan Anto dan Dedi bergantian dikulum-kulum oleh Hani, saat Hani mengulum dan menyelomoti serta menjilati kontol Anto tangannya sibuk meremas dan mengocok-ngocok kontol Dedi, begitu juga sebaliknya saat mulut Hani sibuk dengan kontol Dedi tangannya sibuk mempermainkan kontol Anto, Anto dan Dedi betul-betul menikmati permainan Hani, batang kemaluan mereka semakin menegang dan mengeras, nafsu Anto dan Dedi tidak dapat dibendung lagi dengan bersamaan mereka mengangkat tubuh Hani untuk berdiri, lalu kedua anak muda ini mulai menyerang Hani, Anto diatas dan Dedi dibawah, Anto dengan bernafsu mulai menciumi, menjilati, menghisap-hisap kedua payudara Hani bergantian antara kiri dan kanan, sementara Dedi berjongkok sibuk menjilati kelentit Hani dan menghisap-hisapnya, serangan mereka membuat Hani mendesah keenakan, tubuhnya gemetar menahan laju nikmat yang sangat luar biasa.
Ooohhhisap tetekkuooohh itilku juga hisap yang kuat.aaahhhenak,desah Hani.
remas-remas tetekkuyaahh..terusoohh..hisappremasooohh,Han i mendesah lagi.
Ooohhhhisap itilkuyaahh..enakk..terus..kocok memekku dengan jari..yah hhmmm..aaahh.. teruspuaskan akuhhhmm..aahhh,lagi-lagi Hani mendesah-desah keenakan.
Kemaluan Hani semakin basah akibat perlakuan kedua anak muda itu, cairan pelicinnya semakin banyak keluar, membasahi jari-jari Dedi yang sedang keluar masuk di lubang memek Hani, gerakan jari tangan Dedi semakin cepat keluar masuk dilubang memek Hani, tubuh Hani meliuk-liuk menahan arus nikmat yang luar biasa, pantatnya terlihat mengejut-ngejut saat Dedi menghisap kelentitnya serta mengocok lubang vaginanya, desahan-desahan nikmat keluar tanpa henti dari mulut Hani, kepalanya mendongak dengan mata terpejam.
Anto dan Dedi merasakan batang kemaluannya semaklin mengeras saja mendengar desahan Hani, mereka kemudian menghentikan aksinya, kemudian mereka menyuruh Hani merangkak, Anto lalu berlutut tepat dihadapan Hani dan segera menyodorkan kontolnya kemulut Hani yang langsung disambut oleh Hani dengan penuh nafsu, sambil tangannya memegangi kepala Hani, Anto menekankan dan menarik kepala Hani sehingga kontolnya keluar masuk mulut Hani, bibir Hani menjepit kuat batang kemaluan Anto, kadang-kadang karena terlalu menekan kebawah kepala kontolnya menyentuh anak tekak Hani, sehingga membuat Hani tersedak, sementara Anto mulai beraksi di mulut Hani, Dedi berjongkok dibelakang Hani dan mengarahkan kepala kontolnya kearah lubang vagina Hani, ssleeepppdiselipkannya kepala kontolnya tepat dilubang memek Hani.
Dedi mulai mendorong masuk kontolnya perlahan-lahan kedalam lubang memek Hani, bleess.. bleesss.bleesss sedikit demi sedikit batang kemaluannya mulai terbenam didalam lubang senggama Hani, Dedi merasakan memek Hani sangat menjepit erat kontolnya, Hani sendiri merasakan memeknya menjadi penuh sesak oleh kontol Dedi, Dedi mendiamkan sebentar kontolnya yang baru masuk setengahnya, ia merasakan memek Hani seperti meremas-remas kontolnya, nampaknya otot dinding vagina Hani sedang bekerja hendak menyesuaikan dengan ukuran batang kemaluan Dedi.
Terus jangan berhentitekan lebih dalam lagi kontolmu..Ooohhh..enak sekali kontolmu hhhmmmm..ssllrppp.oouughhhh, Hani merintih sambil melahap kontol Antol lagi.
Mendengar itu Dedi lalu mendorong lagi kontolnya untuk masuk lebih dalam bleesss.blesss.blesssperlahan-lahan batang kemaluan Dedi akhirnya masuk semua kedalam lubang senggama Hani.
Uugghhhgila To, memeknya sempit sekali, kayanya jarang dipake nih ama lakinya.,Dedi berkata kepada Anto.
Tar giliran, gw masih asyik dengan sepongannyagila ..ahli banget dia nyepong kontol nich, Anto menjawab.
Tangan Anto kemudian beralih meremas-remas payudara Hani yang mulai bergoyang kedepan dan kebelakang seirama dengan sodokan-sodokan Dedi yang mulai mengeluar masukkan kontolnya dilubang memek Hani.
Hani dibuat merem melek oleh mereka berdua, desahan dan rintihan keenakan semakin sering keluar dari mulutnya yang sibuk menyepong kontol Anto, tubuhnya gemetar menahan arus kenikmatan yang menerjang dengan kuat, Hani merasakan lubang vaginanya berdenyut semakin cepat secepat sodokan-sodokan kontol Dedi, tubuhnya mulai bergetar hebat, paha dan pantatnya mulai mengejut-ngejut, menyambut datangnya puncak kenikmatannya, tak lama berselang Hani melenguh panjang, vaginanya berdenyut-denyut menyemburkan lahar kenikmatannya.
Sssssrrr..ssssrrrrr.sssssrrrrr.sssrrr.vagina Hani menyemburkan lahar kenikmatannya menyirami batang kemaluan Dedi.
Ooooohhh..aaakku..keluaareenak..sekaliaaahhh. ssshhh..ooohhhhmmm..aahh, lenguh Hani.
Tubuh Hani bergetar dengan hebat, terlihat pantatnya mengejut-ngejut seirama dengan keluarnya cairan kenikmatannya, kepalanya mendongak matanya terpejam, tangannya mencengkram paha Anto dengan kuat.
Saat Hani sedang sibuk mengulum-ngulum kontol Dedi dan Anto, Nita juga melakukan hal yang sama terhadap batang kemaluan Roni dan Doni, kontol Roni dan Doni bergiliran keluar masuk di mulut Nita, batang kemaluan mereka semakin menegang dan mengeras.
Tak lama berselang Doni berjongkok dibelakang Nita yang sedang asyik mengulum-ngulum kontol Roni, dipeluknya Nita dari belakang, kedua tangan Doni meraih dan mulai meremas kedua payudara Nita yang ranum, kadang-kadang diselingi dengan pilinan-pilinan di kedua putingnya, sementara batang kemaluannya ia selipkan kebawah dan digesek-gesekkannya kebibir vagina Nita yang mulai membasah oleh cairan pelicinnya, tidak hanya itu saja yang dilakukan oleh Doni, ia juga mulai menciumi dan menjilati tengkuk dan punggung Nita, Nita mendesah lirih mendapat serangan dari Doni ini, nafsu birahinya semakin memuncak meminta untuk dituntaskan, selomotannya dikontol Roni semakin bertambah cepat diselingi dengan hisapan-hisapan kuat sehingga membuat Roni mengerang keenakan diperlakukan seperti itu oleh Nita.
Doni yang merasakan vagina Nita yang sudah semakin basah, kemudian ia merebahkan dirinya lalu perlahan-lahan ia menggeserkan tubuhnya kebawah tubuh Nita yang sedang berjongkok, Nita yang merasakan gesekan paha Doni di kedua kakinya mengarahkan tangannya untuk menggapai kontol Doni, setelah posisi kontol Doni tepat dibawah lubang vaginanya, Nita mulai mengoles-oleskan kepala kontol Doni di kelentitnya, lalu Nita mulai menyelipkan kepala kontol Doni dilubang memeknya, ssleeeppp..kepala kontol Doni mulai terjepit oleh vagina Nita, sambil tidak melepaskan permainan mulutnya di kontol Roni, Nita mulai menurunkan pantatnya perlahan-lahan, Nita merasakan kontol Doni mulai menerobos masuk kedalam lubang senggamanya, kedutan batang kemaluan Doni dapat dirasakan oleh dinding lubang vaginanya, matanya terbeliak saat kontol Doni mulai menyeruak masuk dilubang vaginanya, mulutnya menggumam tidak jelas karena tersumpal oleh kontol Roni.
Doni merasakan memek Nita betul-betul sempit, batang kemaluannya terjepit dengan erat oleh dinding vagina Nita, Doni merasakan hangatnya lubang senggama Nita dan ia juga merasakan dinding vagina Nita berdenyut-denyut seolah-olah sedang meremas-remas kontolnya.
Blleeess..bleeeesss.bleesssskontol Doni sedikit demi sedikit mulai tertelan didalam lubang senggama Nita, sambil menikmati eratnya jepitan memek Nita, Doni mengelus-elus punggung dan pantat Nita, sambil mulutnya mengeluarkan suara lenguhan saat merasakan kontolnya yang semakin lama semakin dalam menerobos memek Nita, bleesssbleesssakhirnya kontol Doni terbenam seluruhnya didalam rongga memek Nita, setelah mendiamkan sesaat Nita mulai menaik turunkan pantatnya perlahan-lahan, Nita merasakan batang kemaluan Doni yang besar sedang menggeser-geser dinding vaginanya dengan ketat sekali, rasanya berbeda dengan yang ia rasakan saat dientot oleh suaminya ataupun Nanang, Doni tidak dapat melihat mimik muka Nita yang sedang keenakan itu, karena posisi Nita yang membelakanginya, Roni yang melihat raut wajah Nita yang sedang merasakan keenakan itumenjadi bertambah nafsu, sambil tangan kirinya memegangi bagian belakang kepala Nita, tangan kanannya mulai beraksi meremas-remas payudara Nita dan memilin-milin putingnya, Nita semakin keenakan dibuatnya.
Lenguhan dan desahan Nita sering terdengar, hampir bersahutan dengan lenguhan dan desahan Hani yang saat itu juga sedang menikmati sodokan Dedi dan Anto, kedua wanita itu betul-betul menikmati persetubuhan mereka ini.
Ooougghhhhhmmmpppsssllrpppeeenakhhmmpp..slrrp pkontol kalianbesarhhmm ..ssllrppp,desah Nita sambil tetap mengulum-ngulum kontol Roni.
Doni membantu gerakan naik turun Nita dengan memegangi pinggang Nita, lalu mendorong naik dan menarik turun tubuh Nita, semakin lama semakin cepat gerakan tangan Doni, dan kedua bukit kembar Nita terombang-ambing naik turun, menambah gemas ingin meremas bagi yang melihatnya.
Shhhooohhhhmmppsllrpppsssshhooohhhheenakte russooohh..hhmmm..sllrpp.. makin cepat..oohhsshhh..aahhhhhhmmmppp..sslrrpp,Nita merintih keenakan.
Remas .oohh.hhmm..tetekkussllrrpphhmm..ssshhaahhhy ang kuatpilin..sslrrpp sshh..aaahhputingnya..oohhyah..gitu..ssllrrppoo ohh..enaknikmat,Nita merintih lagi.
Roni meremas-remas kedua payudara Nita bergantian kiri dan kanan sambil diselingi dengan pilinan-pilinan di kedua putingnya yang semakin mencuat, selang tak lama Roni kemudian berlutut dan mulai menciumi bibir Nita dengan bernafsu, lidahnya menjulur masuk kedalam rongga mulut Nita mencari lidah Nita, kedua lidah mereka mulai menari bersama didalam rongga mulut Nita, saling bertautan, saling bersentuhan, nafas mereka berdua semakin memburu penuh nafsu, tangan Roni perlahan-lahan merayap turun kebawah mengarah keselangkangan Nita, yang dituju oleh Roni adalah kelentit Nita, jari tangannya mulai menyentuh kelentit Nita, dengan lembut kelentit Nita mulai digesek-geseknya, kemudian kelentit Nita dijepit oleh kedua jari tangannya, setelah kelentit Nita terjepit oleh kedua ttangannya, Roni mulai menggerakkan jari-jari tangannya dengan lembut, kelentit Nita semakin menyembul keluar akibat perlakuan jari tangan Roni, terlihat tubuh Nita bergetar hebat menikmati sensasi permainan tangan Roni dipadu dengan sodokan-sodokan kontol Doni, pantatnya kadang-kadang mengejut-ngejut, erangan dan desahannya semakin sering terdengar dari mulutnya, apalagi mulut Roni mulai menghisap-hisap kedua puting susunya kiri dan kanan bergantian, matanya merem melek menikmati terpaan gelombang birahinya yang semakin membesar.
Oooohhh.ssshhhaaahhooohhhsshhh..aahhhenakte rus.enaknikmatsshh.. ahhhyang kuat ssshhaaahhh..yang dalamooohh,Nita melenguh keenakan.
hisap tetekkuooohh..ssshenakkyang kuathhhmmmsshhaahhh,kembali Nita melenguh.
Selang tak lama, seiring dengan menekan pantatnya kebawah sekali Nitapun memeluk tubuh Roni dengan erat, tubuhnya mengejang, pantatnya mengejut-ngejut, kakinya yang tadi sedang dalam posisi jongkok sekarang bersimpuh tidak kuat menahan serangan gelombang birahinya yang telah mencapai titik klimaksnya, terlihat kedua kakinya bergetar dengan hebat, dan ssssrrrrrrsssssrrrssssssrrrr.. lahar kenikmatannya menyembur dengan kuat membasahi kontol Doni, pelukannya ditubuh Roni semakin erat, dari mulutnya keluar lenguhan panjang, matanya terpejam.
Oooogghhhh..aku keluarenak sekaliooohhhaahhh..ssshhh..aaahhh,lenguh Nita.
Doni merasakan dinding vagina Nita berdenyut kencang seirama dengan semburan-semburan lahar kenikmatannya yang memyirami kontolnya, Roni yang merasakan pelukan Nita ditubuhnya semakin erat, semakin mempercepat gerakan-gerakan jari tangannya di kelentit Nita.
Ooohh..nikmat sekali ooohhenak sekali ooohhaku betul-betul puasooohh,Nita mendesah menikmati puncak klimaksnya yang baru saja ia raih.
Setelah pelukan Nita ditubuhnya mulai mengendur Roni mulai menciumi bibir Nita dengan lembut, mereka berpagutan dengan lembut, tangan Ronipun beralih kepunggung Nita dan mengusap-usap lembut punggung Nita, sementara Doni menimpali dengan meremas-remas kedua bongkah pantat Nita dengan lembut.
Sementara itu saat Nita berhasil merengkuh puncak kenikmatannya, Hanipun berhasil mencapai puncak klimaksnya, jerit kenikmatan mereka terdengar hampir bersamaan, dan ini adalah yang untuk ketiga kalinya mereka berhasil meraih puncak kenikmatan mereka, hal yang belum pernah mereka alami selama ini, untuk satu kali saja mereka berhasil meraih puncak kepuasannya hampir tidak pernah mereka alami, apalagi sampai tiga kali seperti sekarang ini.
Keempat anak muda ini memberikan kesempatan kepada Hani dan Nita untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka raih, hanya Roni dan Anto saja yang menciumi bibir Hani dan Nita dengan lembut, untuk sekedar menambah sensasi kenikmatan yang baru saja Hani dan Nita raih.
Nafas Hani dan Nita mulai terdengar normal kembali, vagina mereka sudah berhenti berkedut, lahar kenikmatan merekapun sudah berhenti menyembur. Mereka berenam terlihat mulai merubah posisi mereka, nampaknya mereka akan memulai babak baru persetubuhan mereka.
Tanpa melakukan oral seks lagi, mereka langsung melakukan babak persetubuhan itu, Anto dan Roni segera merebahkan tubuh mereka diatas karpet, Hani dan Nita menaiki tubuh mereka dan meraih batang-batang kemaluan mereka, kemudian menyelipkan batang-batang kemaluan tersebut dilubang vagina mereka, sssleeeppp.ssleeppp kontol Anto terjepit vagina Hani dan kontol Roni terjepit vagina Nita, dengan waktu hampir bersamaan Hani dan Nita mulai menurunkan pantat mereka, bbleeess..bleeesss.bbleessss. perlahan-lahan kontol Anto dan Roni mulai menerobos masuk sedikit demi sedikit dilubang senggama Hani dan Nita, akhirnya batang kemaluan Anto dan Roni tidak terlihat lagi, seluruh batang kemaluan mereka tertelan didalam gelapnya lubang senggama Hani dan Nita.
Dedi dan Doni yang sedang berjongkok dibelakang Hani dan Nita melihat semua proses penerobosan batang kemaluan Anto dan Roni, mulai bergerak setelah melihat kedua kontol teman mereka itu tenggelam dilubang kehangatan Hani dan Nita, mereka berbarengan mengarahkan pedang wasiat mereka kelubang pantat Hani dan Nita, diselipkan kepala kemaluan mereka dilubang pantat Hani dan Nita, sslleeeppp.ssleeeeppp Hani dan Nita terpekik saat kepala kontol mereka mulai menerobos lubang pantat itu, karena kepala kontol yang barusan menerobos masuk itu lebih besar dari kepunyaan Parmin, rasa perih mereka alami lagi tapi tidak seperih saat pertama kali lubang mereka diterobos oleh Parmin, bblleeeess.bbleeesss. bleesss bleeess Dedi dan Doni hampir berbarengan mendorong masuk batang-batang mereka kedalam lubang pantat Hani dan Nita.
Tiba-tiba tangan Doni dan Dedi yang sedang memegangi pinggang Nita dan Hani, menarik kuat-kuat pinggang Hani dan Nita, akibatnya batang-batang kemaluan mereka terbenam seluruhnya didalam lubang pantat Nita dan Hani.
Aiiiiooougghh..pelan,Hani dan Nita menjerit bersamaan.
Sssrrrttttbbleeess.sssrttttbleesss.. kontol keempat anak muda itu mulai keluar masuk didalam lubang-lubang Hani dan Nita seirama dengan gerakan tangan Doni dan Dedi yang mendorong dan menarik tubuh kedua wanita itu.
Tubuh Hani dan Nita bergerak maju mundur, kedua payudara merekapun bergoyang maju mundur, Anto dan Roni yang melihat ini mulai mengangkat kepala mereka, kedua tangan mereka mulai memegangi payudara yang sedang berguncang itu, sambil meremas-remas payudara itu mereka mulai menjilati puting-puting payudara tersebut dan kadang-kadang dihisap-hisap puting-puting tersebut. Suara decakan dan hisapan terdengar dari mulut Anto dan Roni, bersahutan dengan suara rintihan keenakan Hani dan Nita, menambah suasana menjadi ramai, nafsu birahi Gito cs yang menyaksikan aksi mereka dari tadi semakin bertambah, batang-batang kemaluan mereka berempat sudah menegang lagi, secara bersamaan mereka berempat beranjak menghampiri mereka berenam yang sedang asyik masyuk bersenggama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar