Kamis, 06 Juni 2013

Tiga Tante Girang yang Bejad 3



Parmin dan Gito berlutut disamping kiri dan kanan Nita, sementara Nanang dan Udin berlutut disamping kiri dan kanan Hani, batang-batang kemaluan mereka yang tegak berdiri disodorkan kepada kedua wanita itu, Hani dan Nita segera meraih batang-batang kemaluan itu, secara bergiliran Hani dan Nita mulai meng-oral batang-batang kemaluan tersebut, saat sedang meng-oral batang kemaluan yang satu yang satunya mereka kocok-kocok dengan tangan mereka, Gito cs dibuat melenguh-lenguh menikmati permainan mulut dan tangan kedua wanita itu.

Dewi terlihat sedang duduk diruangan tamu, ia sudah tidak sibuk lagi dengan teleponnya, nampaknya ia sedang menunggu kedatangan orang.
Saat Hani dan Nita sedang sibuk melayani nafsu birahi kedelapan lelaki itu, sebuah mobil masuk kepekarangan rumah Dewi, Dewi yang melihat sinar lampu mobil tersebut segera beranjak kepintu rumahnya lalu ia membuka pintu rumahnya, Dewi hanya menjulurkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang, karena saat itu Dewi tidak mengenakan sehelai benangpun, Dewi melihat 7 anak muda turun dari mobil tersebut, senyum simpul tersungging di wajahnya, tenaga baru sudah datang batinnya berkata.
Yang datang memang teman-temannya Doni yang tadi Dewi teleponin, ke 7 anak muda itu terperanjat saat mereka melangkah masuk kedalam rumah, mereka melihat pemandangan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya, mereka melihat tubuh Dewi yang tidak tertutupi oleh sehelai benangpun. Tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka akan menyaksikan mamihnya Doni telanjat bulat, apalagi mereka tidak menyangka mamihnya Doni masih muda dan sexy, mereka memang untuk pertama kalinya datang bertandang kerumah Doni, berbeda dengan Roni, Dedi dan Anto yang sering bermain kerumah Doni, pendulum mereka mulai bergerak naik, darah muda mereka berdesir melihat kedua payudara Dewi yang ranum, turun kebawah mereka melihat gundukan semak hitam diselangkangan Dewi, wajah Dewi yang cantik, tubuh yang sexy dan senyum simpul yang tersungging membuat gairah birahi ke 7 anak muda itu bergelora, saat ke 7 anak muda itu sedang terpesona oleh tubuh Dewi, sebuah mobil kembali masuk kedalam pekarangan rumah, dari mobil itu turun 2 wanita sexy dan cantik, usia mereka seumuran dengan Dewi dan kedua teman Dewi yang saat ini sedang menikmati persetubuhan.
Kedua wanita itupun melangkahkan kakinya kearah pintu depan, saat kaki mereka melangkah kedalam rumah merekapun sama terperanjatnya dengan ke 7 anak muda tadi, Ke 7 anak muda itu tidak menyadari kehadiran 2 wanita ini, mereka masih terperangah melihat pemandangan didepan mata mereka.
Kedua wanita itu adalah teman Dewi bernama Siska dan Rina, umur mereka memang hampir seumuran dengan Dewi, mereka sama cantiknya dengan Dewi ataupun Hani dan Nita, mereka berdua juga mempunyai tubuh yang sama-sama sexy seperti tubuh Dewi, Hani dan Nita, yang membedakan mereka adalah keduanya tidak mempunyai suami, mereka berdua adalah wanita simpanan entah pejabat entah orang kaya.
Persamaan yang paling nyata dari kelima wanita ini adalah mereka membutuhkan kontol-kontol perkasa yang dapat memuaskan libido seks mereka yang tidak pernah mereka dapatkan dari pasangan mereka masing-masing.
Ke 9 orang ini masih terkejut dengan apa yang dilihat oleh mereka saat ini, tapi Dewi yang menjadi pusat perhatian ini nampaknya tidak memperdulikan kekagetan mereka, setelah mengunci pintu rumahnya, Dewi mengajak mereka semua keruangan keluarga dimana saat itu Hani dan Nita sedang dikeroyok.
Mata ke 9 orang yang baru datang ini semakin terbelalak melihat pemandangan diruangan keluarga, batang-batang kemaluan ke 7 anak muda yang baru datang itu semakin mengeras, celana mereka semakin menggembung, Dewi yang dari tadi selalu memperhatikan celana ke 7 anak muda itu menjadi tersenyum, sementara Siska dan Rina juga mulai terangsang melihat pemandangan itu dan mendengar suara desahan dan lenguhan Hani dan Nita yang sedang keenakan menerima sodokan-sodokan kontol.
Gito dan Nanang yang saat itu batang kemaluannya tidak sedang dipermainkan oleh Hani dan Nita beranjak menghampiri mereka yang baru datang, keduanya menghampiri Siska dan Rina, dengan penuh nafsu melihat barang baru mereka mulai menggerayangi tubuh kedua wanita itu, hanya dalam waktu sekejap saja kedua wanita itu dibuat telanjang bulat oleh Gito dan Nanang, sementara itu ke 7 anak muda yang baru datang mulai membuka baju mereka dengan tergesa-gesa, terlihat batang-batang kemaluan mereka telah berdiri dengan tegaknya saat tubuh mereka sudah tidak mengenakan sehelai kainpun, ukuran batang-batang kemaluan itu bervariasi, ada yang seukuran Doni cs, ada juga yang seukuran Gito cs dan ada juga yang lebih kecil dan pendek dari ukuran Doni cs dan Gito cs, Dewi yang memang sudah sangat bernafsu menghampiri para pemuda itu, kemudian ia berjongkok dan mulai mengulum-ngulum salah satu kontol itu, sementara kedua tangannya meraih kontol-kontol yang lainnya, keempat anak muda yang batang-batang kemaluannya lolos dari serbuan Dewi mulai beralih kearah Siska dan Rina yang sedang diserang oleh Gito dan Nanang, merekapun mulai membantu Gito dan Nanang menyerang Siska dan Rina.
Doni yang sedang asyik menikmati persetubuhannya matanya melirik kearah Dewi, ia melihat Dewi sedang asyik bermain dengan 3 batang kemaluan kepunyaan temannya, saat itu Doni melihat mamihnya sedang menyepong kontol Hadi, sementara kontol Edwin dan Hendra berada dalam genggaman tangan mamihnya, disebelah grup mamihnya Doni melihat Dadang dan Acep sedang sibuk menggerayangi Siska bersama Gito dan disebelahnya lagi Doni melihat Nanang yang asyik mencumbu Rina sedang dibantu oleh kedua temannya Feri dan Hilman.
Ruangan keluarga itu bertambah riuh oleh suara-suara desahan dan lenguhan-lenguhan dipadu dengan suara berkecipak kontol-kontol yang sedang keluar masuk lubang-lubang Hani dan Nita. Pesta ulang tahun Doni menjadi pesta seks yang luar biasa, ke 20 orang diruangan itu asyik dengan kegiatan masing-masing, tanpa memperdulikan hal-hal yang lain, yang mereka perdulikan adalah terlampiaskan nafsu birahi mereka yang menggelora.
*****
Saat Hani dan Nita yang semakin menikmati ketiga batang kemaluan yang sedang memenuhi semua lubang mereka, Dewi yang sedang asyik menyepong Hadi juga mulai menikmati serangan-serangan Edwin dan Hendra, Edwin mulai menyerbu kedua payudara Dewi, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua payudara Dewi dan juga mulai menghisap-hisap kedua putingnya bergantian kiri dan kanan, sementara Hendra mulai menyerbu vagina Dewi, Hendra mulai menyelusupkan kepalanya kebawah Dewi yang saat itu berjongkok, mulutnya mulai menciumi dan menjilati kelentit Dewi, sementara kedua tangannya menopang paha Dewi, Dewi mulai mendesah-desah dengan mulut yang sedang penuh oleh kontol Hadi.
Hhhhhmmm ssshhh.aaaahhhhhhmmmpppsslllrrppooohh..sshhh.. aaahhsslrrpp sshhh..aaahhhhhhmmmmppssslrrrppp,Dewi mendesah-desah sambil mulutnya tetap menyepong kontol Hadi.
Mendapat serangan di payudara dan di vaginanya membuat nafsu birahi Dewi semakin menggelora, hasrat ingin disodok-sodok oleh kontol-kontol perkasa semakin memuncak, jilatan dan hisapan-hisapannya di kontol Hadi semakin menggila, kedua pipinya terlihat mengempot saat Dewi menghisap kontol Hadi dengan kuat, aksi Dewi membuat Hadi mengerang keenakan, kedua tangan Hadi memegangi kepala Dewi, saat Dewi menghisap-hisap kuat kontolnya, Hadi menekan maju kepala Dewi, kontol Hadi hampir seluruhnya tertelan oleh mulut Dewi, kepala kontolnya menyentuh anak tekak Dewi, membuat Dewi tersedak, Dewi sedikit menarik kepalanya kebelakang tapi hal itu tidak dapat dilakukannya karena tangan Hadi memegang kepalanya dengan kuat, Hadi yang sedang keenakan malah semakin menekan kepala Dewi dan mendorongkan kontolnya semakin dalam didalam mulut Dewi, membuat Dewi semakin tersedak merasakan jejalan kontol Hadi didalam mulutnya, kepala kontol Hadi sudah melewati anak tekaknya, dan menyentuh tenggorokannya, Dewi gelagapan dan agak sedikit susah bernafas dibuatnya, melihat itu Hadi mulai menarik kontolnya keluar dari mulut Dewi, Dewi menjadi lega dan bisa bernafas lagi, tapi baru saja Dewi mulai dapat bernafas lega, Hadi mulai mendorong masuk lagi kontolnya dalam-dalam kedalam rongga mulutnya, dan kali ini kontol Hadi masuk seluruhnya, itu terlihat dari hidung yang menempel di selangkangan Hadi, akibatnya kembali Dewi tersedak dan nafasnya megap-megap lagi, begitu seterusnya Hadi memaju mundurkan kontolnya dimulut Dewi.
Hadi yang memang dari pertama datang sudah sangat terangsang tidak dapat lagi menahan puncak birahinya, kontolnya yang sedang keluar masuk mulut Dewi mulai berdenyut dengan kuat, tubuhnya mulai bergetar hebat, kedua kakinya gemetaran menahan hasrat birahinya yang hampir keluar, tak lama berselang tubuhnya menggigil hebat saat kontolnya ia tekan dalam-dalam kedalam mulut Dewi, dan creeettt.creeetttccreeett.creettt. kontolnya menyemburkan cairan spermanya didalam mulut Dewi, Dewi kelabakan dibuatnya, sperma Hadi langsung tertelan olehnya karena kontol Hadi yang terbenam dalam-dalam didalam mulutnya, Dewi merasakan semburan kuat menghantam dinding tenggorokannya, Dewi tersedak dan terbatuk-batuk dibuatnya, sementara Hadi yang sedang meraih puncak kenikmatannya itu mengerang keenakan, pantatnya mengejut-ngejut seiring dengan kontolnya yang sedang mengejut-ngejut memuntahkan lahar kenikmatannya.
UuhuukkUuhhuukkk.uuhuukkkggleekk.uuhuukkkuuh uukkgglleeekkk.uhuukk.., Dewi terbatuk-batuk dan menelan sperma Hadi yang langsung masuk ditenggorokannya.
Uuughhuuhuukkgila..kamuhampir gak bisa bernafas akuuuhukkuugghh..,Dewi menggerutu.
Ooohhh.sshhhhaaaggghh.uuuhuukkhhmmppssshhhu uhuukkooohhh…ssshhh..,masih dengan terbatuk-batuk terdengar Dewi mendesah keenakan lagi merasakan nikmat saat kelentitnya dihisap-hisap oleh Hendra dan permainan Edwin dipayudaranya.
Ooouughhsshhhaaahhssudah..aku ingin merasakan kontol kalian dimemekku.ssshhh aaagghhoooouughhentot akuaaagghhhhhmmpppaayoocepatakusudah gak tahan lagi pengen dientot, Dewi merintih-rintih memohon kepada Hendra dan Edwin untuk segera mengentotnya.
Dewi segera melepaskan diri dari Hendra yang sedang asyik menghisap-hisap kelentitnya, iapun lalu memundurkan pantatnya kebelakang, sementara tangannya meraih kontol Hendra, lalu kontol Hendra yang sudah dalam genggamannya mulai dioles-oleskannya kebibir vagina dan kelentitnya, Dewi sendiri merasakan geli saat kepala kontolnya Hendra menyentuh bibir vaginanya dan terutama menyentuh kelentitnya, mulutnya mendesah-desah, dan sssleeeepppp kepala kontol Hendra ia selipkan dilubang vaginanya, dan tanpa membuang waktu lagi Dewi mulai menekan pantatnya kebawah, bbllleeesss.bleesssbleeessdan dengan sekali hentakan kuat ia menekan pantatnya kebawah bbleeesss.kontol Hendra akhirnya terbenam seluruhnya didalam rongga senggamanya
Uugghh.ssshh.aagghhh.., Dewi dan Hendra mengerang bersamaan saat kepala kontol Hendra menerobos masuk dengan kuat dalam lubang kemaluan Dewi.
Sambil mendiamkan sebentar kontol Hendra dalam jepitan vaginanya, Dewi memeluk Hendra dan menciumi bibir Hendra dengan penuh nafsu, tapi sebelum ia mencumbu Hendra ia menyuruh Edwin untuk memasukkan kontolnya dilubang pantatnya.
Edwin dengan segera melakukan permintaan Dewi, diselipkannya kontolnya dilubang pantat Dewi, Dewi merintih saat kepala kontol Edwin mulai menerobos lubang pantatnya, Hendra merasakan memek Dewi semakin menjepit erat kontolnya saat kontol Edwin mulai menyeruak masuk dilubang pantat Dewi, Edwin merasakan lubang pantat Dewi menjepit kuat batang kemaluannya, bbleess.bblleessbbleess.Edwin mendorong masuk perlahan-lahan kontolnya didalam lubang pantat Dewi, Edwin merasakan eratnya dinding lubang pantat mencengkram batang kemaluannya.
Uuughhsempit sekali nich lubang pantat Tante,Edwin mengerang.
Heehmemeknya juga jadi tambah sempit.,Hendra pun mengerang.
Dan.Bleessss..kontol Edwin terbenam seluruhnya didalam lubang pantat Dewi, Edwin dan Hendra merasakan batang kontol mereka seperti sedang diremas-remas oleh dinding vagina dan lubang pantat Dewi, Dewi merasakan kedua lubangnya penuh sesak oleh jejalan kontol-kontol Edwin dan Hendra, kembali Dewi merasakan enaknya disetubuhi oleh 2 kontol, sensasi nikmat seperti ini yang dinanti-nantikan oleh Dewi.
Aagghhhkontol kalianooouuhhhhentot aku cepatooohhhssshhhaaahhpuaskan aku.oooughhsshhhaaahhh,Dewi mengerang keenakan, dengan tidak sabar ia mulai menggerakkan pantatnya maju mundur perlahan-lahan.
Ssssrrrrtttbleesssssrrtttbleessssssrttttbleee ss, kontol Hendra dan Edwin mulai keluar masuk dilubang Dewi, gerakan maju mundur Dewi belum terlalu lancar karena kedua lubangnya menjadi tambah sempit akibat kedua kontol besar yang menyumpal penuh memek dan lubang pantatnya.
Erangan dan rintihannya tidak berhenti keluar dari mulut Dewi, matanya merem melek menikmati keluar masuk kontol-kontol itu, Edwin dan Hendra sendiri merasakan kenikmatan yang luar biasa, kontol mereka terjepit dengan erat oleh lubang-lubang Dewi, pergesekan batang kemaluan mereka dengan dinding lubang Dewi sangat terasa sekali di kulit batang kemaluan mereka, merekapun melenguh dan mendesah keenakan.
Ooougghhssshhhmemekmu, tante. Sempit betul, enaak..ssshhh..aaahh,desah Hendra.
Uuuggghhaaahhhooohhlubang yang ini juga sempit sekali.nikmat..aaahhh,desah Edwin.
Edwin dan Hendra mulai mengimbangi gerakan Dewi yang sedang maju mundur, saat Dewi memajukan tubuhnya mereka menarik mundur batang kemaluan mereka, dan mendorong maju kontol mereka saat Dewi memundurkan tubuhnya, sungguh kerja sama yang sangat kompak, mereka seperti berlomba untuk mencapai titik akhir dari persetubuhan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar