Parmin dan Gito berlutut disamping kiri dan kanan
Nita, sementara Nanang dan Udin berlutut disamping kiri dan kanan Hani,
batang-batang kemaluan mereka yang tegak berdiri disodorkan kepada kedua wanita
itu, Hani dan Nita segera meraih batang-batang kemaluan itu, secara bergiliran
Hani dan Nita mulai meng-oral batang-batang kemaluan tersebut, saat sedang
meng-oral batang kemaluan yang satu yang satunya mereka kocok-kocok dengan
tangan mereka, Gito cs dibuat melenguh-lenguh menikmati permainan mulut dan
tangan kedua wanita itu.
Dewi terlihat sedang duduk diruangan tamu, ia
sudah tidak sibuk lagi dengan teleponnya, nampaknya ia sedang menunggu
kedatangan orang.
Saat Hani dan Nita sedang sibuk melayani nafsu
birahi kedelapan lelaki itu, sebuah mobil masuk kepekarangan rumah Dewi, Dewi
yang melihat sinar lampu mobil tersebut segera beranjak kepintu rumahnya lalu
ia membuka pintu rumahnya, Dewi hanya menjulurkan kepalanya untuk melihat siapa
yang datang, karena saat itu Dewi tidak mengenakan sehelai benangpun, Dewi
melihat 7 anak muda turun dari mobil tersebut, senyum simpul tersungging di
wajahnya, tenaga baru sudah datang batinnya berkata.
Yang datang memang teman-temannya Doni yang tadi
Dewi teleponin, ke 7 anak muda itu terperanjat saat mereka melangkah masuk
kedalam rumah, mereka melihat pemandangan yang tidak pernah mereka bayangkan
sebelumnya, mereka melihat tubuh Dewi yang tidak tertutupi oleh sehelai
benangpun. Tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka akan menyaksikan
mamihnya Doni telanjat bulat, apalagi mereka tidak menyangka mamihnya Doni
masih muda dan sexy, mereka memang untuk pertama kalinya datang bertandang
kerumah Doni, berbeda dengan Roni, Dedi dan Anto yang sering bermain kerumah
Doni, pendulum mereka mulai bergerak naik, darah muda mereka berdesir melihat
kedua payudara Dewi yang ranum, turun kebawah mereka melihat gundukan semak
hitam diselangkangan Dewi, wajah Dewi yang cantik, tubuh yang sexy dan senyum
simpul yang tersungging membuat gairah birahi ke 7 anak muda itu bergelora,
saat ke 7 anak muda itu sedang terpesona oleh tubuh Dewi, sebuah mobil kembali
masuk kedalam pekarangan rumah, dari mobil itu turun 2 wanita sexy dan cantik,
usia mereka seumuran dengan Dewi dan kedua teman Dewi yang saat ini sedang
menikmati persetubuhan.
Kedua wanita itupun melangkahkan kakinya kearah
pintu depan, saat kaki mereka melangkah kedalam rumah merekapun sama
terperanjatnya dengan ke 7 anak muda tadi, Ke 7 anak muda itu tidak menyadari
kehadiran 2 wanita ini, mereka masih terperangah melihat pemandangan didepan
mata mereka.
Kedua wanita itu adalah teman Dewi bernama Siska
dan Rina, umur mereka memang hampir seumuran dengan Dewi, mereka sama cantiknya
dengan Dewi ataupun Hani dan Nita, mereka berdua juga mempunyai tubuh yang
sama-sama sexy seperti tubuh Dewi, Hani dan Nita, yang membedakan mereka adalah
keduanya tidak mempunyai suami, mereka berdua adalah wanita simpanan entah
pejabat entah orang kaya.
Persamaan yang paling nyata dari kelima wanita
ini adalah mereka membutuhkan kontol-kontol perkasa yang dapat memuaskan libido
seks mereka yang tidak pernah mereka dapatkan dari pasangan mereka
masing-masing.
Ke 9 orang ini masih terkejut dengan apa yang
dilihat oleh mereka saat ini, tapi Dewi yang menjadi pusat perhatian ini
nampaknya tidak memperdulikan kekagetan mereka, setelah mengunci pintu
rumahnya, Dewi mengajak mereka semua keruangan keluarga dimana saat itu Hani
dan Nita sedang dikeroyok.
Mata ke 9 orang yang baru datang ini semakin
terbelalak melihat pemandangan diruangan keluarga, batang-batang kemaluan ke 7
anak muda yang baru datang itu semakin mengeras, celana mereka semakin
menggembung, Dewi yang dari tadi selalu memperhatikan celana ke 7 anak muda itu
menjadi tersenyum, sementara Siska dan Rina juga mulai terangsang melihat
pemandangan itu dan mendengar suara desahan dan lenguhan Hani dan Nita yang
sedang keenakan menerima sodokan-sodokan kontol.
Gito dan Nanang yang saat itu batang kemaluannya
tidak sedang dipermainkan oleh Hani dan Nita beranjak menghampiri mereka yang
baru datang, keduanya menghampiri Siska dan Rina, dengan penuh nafsu melihat
barang baru mereka mulai menggerayangi tubuh kedua wanita itu, hanya dalam
waktu sekejap saja kedua wanita itu dibuat telanjang bulat oleh Gito dan
Nanang, sementara itu ke 7 anak muda yang baru datang mulai membuka baju mereka
dengan tergesa-gesa, terlihat batang-batang kemaluan mereka telah berdiri
dengan tegaknya saat tubuh mereka sudah tidak mengenakan sehelai kainpun,
ukuran batang-batang kemaluan itu bervariasi, ada yang seukuran Doni cs, ada
juga yang seukuran Gito cs dan ada juga yang lebih kecil dan pendek dari ukuran
Doni cs dan Gito cs, Dewi yang memang sudah sangat bernafsu menghampiri para
pemuda itu, kemudian ia berjongkok dan mulai mengulum-ngulum salah satu kontol
itu, sementara kedua tangannya meraih kontol-kontol yang lainnya, keempat anak
muda yang batang-batang kemaluannya lolos dari serbuan Dewi mulai beralih
kearah Siska dan Rina yang sedang diserang oleh Gito dan Nanang, merekapun
mulai membantu Gito dan Nanang menyerang Siska dan Rina.
Doni yang sedang asyik menikmati persetubuhannya
matanya melirik kearah Dewi, ia melihat Dewi sedang asyik bermain dengan 3
batang kemaluan kepunyaan temannya, saat itu Doni melihat mamihnya sedang
menyepong kontol Hadi, sementara kontol Edwin dan Hendra berada dalam genggaman
tangan mamihnya, disebelah grup mamihnya Doni melihat Dadang dan Acep sedang
sibuk menggerayangi Siska bersama Gito dan disebelahnya lagi Doni melihat
Nanang yang asyik mencumbu Rina sedang dibantu oleh kedua temannya Feri dan
Hilman.
Ruangan keluarga itu bertambah riuh oleh
suara-suara desahan dan lenguhan-lenguhan dipadu dengan suara berkecipak
kontol-kontol yang sedang keluar masuk lubang-lubang Hani dan Nita. Pesta ulang
tahun Doni menjadi pesta seks yang luar biasa, ke 20 orang diruangan itu asyik
dengan kegiatan masing-masing, tanpa memperdulikan hal-hal yang lain, yang
mereka perdulikan adalah terlampiaskan nafsu birahi mereka yang menggelora.
*****
Saat Hani dan Nita yang semakin menikmati ketiga
batang kemaluan yang sedang memenuhi semua lubang mereka, Dewi yang sedang
asyik menyepong Hadi juga mulai menikmati serangan-serangan Edwin dan Hendra,
Edwin mulai menyerbu kedua payudara Dewi, kedua tangannya mulai meremas-remas
kedua payudara Dewi dan juga mulai menghisap-hisap kedua putingnya bergantian
kiri dan kanan, sementara Hendra mulai menyerbu vagina Dewi, Hendra mulai
menyelusupkan kepalanya kebawah Dewi yang saat itu berjongkok, mulutnya mulai
menciumi dan menjilati kelentit Dewi, sementara kedua tangannya menopang paha
Dewi, Dewi mulai mendesah-desah dengan mulut yang sedang penuh oleh kontol
Hadi.
Hhhhhmmm
ssshhh.aaaahhhhhhmmmpppsslllrrppooohh..sshhh.. aaahhsslrrpp
sshhh..aaahhhhhhmmmmppssslrrrppp,Dewi mendesah-desah sambil mulutnya tetap
menyepong kontol Hadi.
Mendapat serangan di payudara dan di vaginanya
membuat nafsu birahi Dewi semakin menggelora, hasrat ingin disodok-sodok oleh
kontol-kontol perkasa semakin memuncak, jilatan dan hisapan-hisapannya di
kontol Hadi semakin menggila, kedua pipinya terlihat mengempot saat Dewi
menghisap kontol Hadi dengan kuat, aksi Dewi membuat Hadi mengerang keenakan,
kedua tangan Hadi memegangi kepala Dewi, saat Dewi menghisap-hisap kuat
kontolnya, Hadi menekan maju kepala Dewi, kontol Hadi hampir seluruhnya
tertelan oleh mulut Dewi, kepala kontolnya menyentuh anak tekak Dewi, membuat
Dewi tersedak, Dewi sedikit menarik kepalanya kebelakang tapi hal itu tidak
dapat dilakukannya karena tangan Hadi memegang kepalanya dengan kuat, Hadi yang
sedang keenakan malah semakin menekan kepala Dewi dan mendorongkan kontolnya
semakin dalam didalam mulut Dewi, membuat Dewi semakin tersedak merasakan
jejalan kontol Hadi didalam mulutnya, kepala kontol Hadi sudah melewati anak
tekaknya, dan menyentuh tenggorokannya, Dewi gelagapan dan agak sedikit susah
bernafas dibuatnya, melihat itu Hadi mulai menarik kontolnya keluar dari mulut
Dewi, Dewi menjadi lega dan bisa bernafas lagi, tapi baru saja Dewi mulai dapat
bernafas lega, Hadi mulai mendorong masuk lagi kontolnya dalam-dalam kedalam
rongga mulutnya, dan kali ini kontol Hadi masuk seluruhnya, itu terlihat dari
hidung yang menempel di selangkangan Hadi, akibatnya kembali Dewi tersedak dan
nafasnya megap-megap lagi, begitu seterusnya Hadi memaju mundurkan kontolnya dimulut
Dewi.
Hadi yang memang dari pertama datang sudah sangat
terangsang tidak dapat lagi menahan puncak birahinya, kontolnya yang sedang
keluar masuk mulut Dewi mulai berdenyut dengan kuat, tubuhnya mulai bergetar
hebat, kedua kakinya gemetaran menahan hasrat birahinya yang hampir keluar, tak
lama berselang tubuhnya menggigil hebat saat kontolnya ia tekan dalam-dalam
kedalam mulut Dewi, dan creeettt.creeetttccreeett.creettt. kontolnya
menyemburkan cairan spermanya didalam mulut Dewi, Dewi kelabakan dibuatnya,
sperma Hadi langsung tertelan olehnya karena kontol Hadi yang terbenam
dalam-dalam didalam mulutnya, Dewi merasakan semburan kuat menghantam dinding
tenggorokannya, Dewi tersedak dan terbatuk-batuk dibuatnya, sementara Hadi yang
sedang meraih puncak kenikmatannya itu mengerang keenakan, pantatnya
mengejut-ngejut seiring dengan kontolnya yang sedang mengejut-ngejut
memuntahkan lahar kenikmatannya.
UuhuukkUuhhuukkk.uuhuukkkggleekk.uuhuukkkuuh
uukkgglleeekkk.uhuukk.., Dewi terbatuk-batuk dan menelan sperma Hadi yang
langsung masuk ditenggorokannya.
Uuughhuuhuukkgila..kamuhampir gak bisa bernafas
akuuuhukkuugghh..,Dewi menggerutu.
Ooohhh.sshhhhaaaggghh.uuuhuukkhhmmppssshhhu
uhuukkooohhh…ssshhh..,masih dengan terbatuk-batuk terdengar Dewi mendesah
keenakan lagi merasakan nikmat saat kelentitnya dihisap-hisap oleh Hendra dan
permainan Edwin dipayudaranya.
Ooouughhsshhhaaahhssudah..aku ingin merasakan
kontol kalian dimemekku.ssshhh aaagghhoooouughhentot akuaaagghhhhhmmpppaayoocepatakusudah
gak tahan lagi pengen dientot, Dewi merintih-rintih memohon kepada Hendra dan
Edwin untuk segera mengentotnya.
Dewi segera melepaskan diri dari Hendra yang
sedang asyik menghisap-hisap kelentitnya, iapun lalu memundurkan pantatnya
kebelakang, sementara tangannya meraih kontol Hendra, lalu kontol Hendra yang
sudah dalam genggamannya mulai dioles-oleskannya kebibir vagina dan
kelentitnya, Dewi sendiri merasakan geli saat kepala kontolnya Hendra menyentuh
bibir vaginanya dan terutama menyentuh kelentitnya, mulutnya mendesah-desah,
dan sssleeeepppp kepala kontol Hendra ia selipkan dilubang vaginanya, dan tanpa
membuang waktu lagi Dewi mulai menekan pantatnya kebawah,
bbllleeesss.bleesssbleeessdan dengan sekali hentakan kuat ia menekan pantatnya
kebawah bbleeesss.kontol Hendra akhirnya terbenam seluruhnya didalam rongga
senggamanya
Uugghh.ssshh.aagghhh.., Dewi dan Hendra mengerang
bersamaan saat kepala kontol Hendra menerobos masuk dengan kuat dalam lubang
kemaluan Dewi.
Sambil mendiamkan sebentar kontol Hendra dalam
jepitan vaginanya, Dewi memeluk Hendra dan menciumi bibir Hendra dengan penuh
nafsu, tapi sebelum ia mencumbu Hendra ia menyuruh Edwin untuk memasukkan
kontolnya dilubang pantatnya.
Edwin dengan segera melakukan permintaan Dewi,
diselipkannya kontolnya dilubang pantat Dewi, Dewi merintih saat kepala kontol
Edwin mulai menerobos lubang pantatnya, Hendra merasakan memek Dewi semakin
menjepit erat kontolnya saat kontol Edwin mulai menyeruak masuk dilubang pantat
Dewi, Edwin merasakan lubang pantat Dewi menjepit kuat batang kemaluannya,
bbleess.bblleessbbleess.Edwin mendorong masuk perlahan-lahan kontolnya didalam
lubang pantat Dewi, Edwin merasakan eratnya dinding lubang pantat mencengkram
batang kemaluannya.
Uuughhsempit sekali nich lubang pantat
Tante,Edwin mengerang.
Heehmemeknya juga jadi tambah sempit.,Hendra pun
mengerang.
Dan.Bleessss..kontol Edwin terbenam seluruhnya
didalam lubang pantat Dewi, Edwin dan Hendra merasakan batang kontol mereka
seperti sedang diremas-remas oleh dinding vagina dan lubang pantat Dewi, Dewi
merasakan kedua lubangnya penuh sesak oleh jejalan kontol-kontol Edwin dan
Hendra, kembali Dewi merasakan enaknya disetubuhi oleh 2 kontol, sensasi nikmat
seperti ini yang dinanti-nantikan oleh Dewi.
Aagghhhkontol kalianooouuhhhhentot aku
cepatooohhhssshhhaaahhpuaskan aku.oooughhsshhhaaahhh,Dewi mengerang keenakan,
dengan tidak sabar ia mulai menggerakkan pantatnya maju mundur perlahan-lahan.
Ssssrrrrtttbleesssssrrtttbleessssssrttttbleee ss,
kontol Hendra dan Edwin mulai keluar masuk dilubang Dewi, gerakan maju mundur
Dewi belum terlalu lancar karena kedua lubangnya menjadi tambah sempit akibat
kedua kontol besar yang menyumpal penuh memek dan lubang pantatnya.
Erangan dan rintihannya tidak berhenti keluar
dari mulut Dewi, matanya merem melek menikmati keluar masuk kontol-kontol itu,
Edwin dan Hendra sendiri merasakan kenikmatan yang luar biasa, kontol mereka
terjepit dengan erat oleh lubang-lubang Dewi, pergesekan batang kemaluan mereka
dengan dinding lubang Dewi sangat terasa sekali di kulit batang kemaluan
mereka, merekapun melenguh dan mendesah keenakan.
Ooougghhssshhhmemekmu, tante. Sempit betul,
enaak..ssshhh..aaahh,desah Hendra.
Uuuggghhaaahhhooohhlubang yang ini juga sempit
sekali.nikmat..aaahhh,desah Edwin.
Edwin dan Hendra mulai mengimbangi gerakan Dewi
yang sedang maju mundur, saat Dewi memajukan tubuhnya mereka menarik mundur
batang kemaluan mereka, dan mendorong maju kontol mereka saat Dewi memundurkan
tubuhnya, sungguh kerja sama yang sangat kompak, mereka seperti berlomba untuk
mencapai titik akhir dari persetubuhan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar